Aku Sudah Debut Sejak Di Sekolah Pelatihan, Namun…

Apa yang menyebabkan kamu ingin menjadi seiyuu?

Waktu aku kelas 2 atau kelas 3 SMP, Nenekku menderita kanker yang di mana itu menjadi sebuah kejadian besar untukku. Dan semasa itu, aku masih dalam perjalanan mencari jati diri, hahaha, aku masih hidup sambil menuruti keegoisan orang dewasa. Bocah yang masih minta dibelikan komik, jajanan, bahkan pentab untuk menggambar. Kemudian, aku berpikir untuk membalas budi ketika sudah sukses di masa depan. Tapi, mengingat kondisi Nenekku saat itu, untuk pertama kalinya aku sadar bahwa mungkin aku tidak bisa bersantai-santai lagi. Ditambah saat aku SMA, Nenek bilang kalau waktunya tidak banyak lagi…. Perlu banyak waktu yang dibutuhkan untuk sukses sebagai ilustrator, selain itu aku juga bingung bagaimana caranya agar aku bisa segera membalas budi untuk Nenek… Waktu itu aku ingat aku bahwa aku mengagumi seiyuu saat kelas 5 SD. Kemudia, setelah aku cari tahu ternyata kita bisa langsung masuk agensi setelah satu tahun di sekolah pelatihan, selain itu ada juga kasus di mana selama kita ikut sekolah pelatihan, terus kita bisa mengikuti audisi dan jika diterima kita bisa langsung mendapat pekerjaan. Dengan begitu aku bisa lebih cepat membuahkan hasil daripada menjadi ilustrator dan bisa segera membalas budi Nenek…. Jadi saat itu aku langsung banting setir jadi seiyuu, haha. 

Apa kamu langsung ikut sekolah pelatihan saat lulus SMA?

Setengah tahun aku kerja paruh waktu mengumpulkan uang untuk biaya masuk, dan untuk kekurangan biayanya aku minta sambil setengah menangis pada ayahku, wkwkwk. Aku mulai masuk sekolah pelatihan saat bulan Oktober waktu itu.

Apakah kamu pernah ikut audisi saat masih berada di sekolah pelatihan?

Kadang-kadang aku ikut. Apalagi saat setengah tahun aku ikut sekolah pelatihan, aku langsung memulai debut saat lolos dalam audisi “Invaders of the Rokujyouma!?”.

Hebat! Ditambah kamu memerankan karakter populer bernama Aika Maki, ya!?

Tentu saja aku senang saat lolos, tapi sebab itu pekerjaan pertamaku, aku ingat banget aku pergi ke sana sambil ketakutan, hahaha. 

Sudah pasti dubbing pertamamu sangat gugup, ya?

Karena saking gugupnya, aku tidak ingat apa kalimat pertamaku dalam naskahnya, hahaha. Tapi untungnya ada seniorku di agensi, yaitu Naganawa Maria, yang mau memberitahu apa saja yang tidak aku pahami. Adanya beberapa orang baik, itu menandakan bahwa pekerjaan pertamaku sangat beruntung. Omong-omong, aku cuma ikut andil selama dua setengah episode, jadi rasanya semua berlalu begitu saja tanpa sempat memberiku waktu untuk membiasakan diri. 

Awal langkah sebagai seiyuu yang spektakuler.

Aku sendiri tidak berpikir seperti itu. Sebab, setelah aku lulus dari sekolah pelatihan sampai aku bergabung dengan agensi yang sekarang, aku tidak pernah lolos dalam satupun audisi. Beruntungnya, aku segera bisa memulai debut, tapi tetap saja kemampuan adalah segalanya. 

Debutmu dalam “Rokujyouma” adalah tahun 2014.

Setelah itu aku cuma dapat peran karakter sampingan, dan hingga aku lolos sebagai Hiromi dalam anime “Erased”, aku selalu gugur dalam setiap audisi. Ditambah saat itu Nenekku telah tiada…. Untungnya dia sudah nonton “Rokujyouma”, jadi aku berhasil membalas budinya tepat waktu.

Titik Balikku Adalah 2017, Aku Lolos Dalam 10 Proyek Sekaligus!

Setelah “Erased” semuanya berjalan lancar, kan.

Hanya saja, sekitar tahun 2016, aku masih sering berpikir tidak akan lolos audisi, sih, wkwk. Tapi entah kenapa saat tahun 2017, aku langsung lolos beberapa audisi sekaligus. Ada suatu hari saat aku mengunjungi agensiku, tiba-tiba ada laporan dari manajerku kalau aku lolos audisi ini dan itu, dan kalau dihitung-hitung mungkin ada sekitar 10 proyek. 

Sebelum itu terjadi, apakah ada sesuatu yang berubah?

Kalau dipikir-pikir sekarang, aku terlalu banyak pikir dalam pekerjaanku. Bingung harus bagaimana hingga aku tidak bisa tidur…. Mungkin seperti itu.

Dan apa yang kamu lakukan di tahun 2017?

Pertama, saat itu juniorku di agensi semakin bertambah banyak. Kemudian setelah aku melihat mereka sambil memikirkan apa yang membuatku berbeda dengan junior dan rekan sebayaku, aku sadar bahwa mereka yang membuahkan hasil adalah orang-orang yang ceria dan percaya diri. Kalau dibandingkan denganku, aku beranggapan bahwa tempat kerja itu tempat yang menakutkan, sehingga aku menghadapi pekerjaanku dengan sangat lesu. Saat aku sadar hal akan hal itu, sejak saat itu aku menanamkan dalam hatiku supaya tidak takut, tidak peduli mau aku dimarahi, pokoknya aku lakukan saja sesukaku. Kemudian semuanya jadi berbalik padaku. 

Sejak saat itu kamu memerankan banyak peran penting dalam berbagai proyek, dan pada tahun 2019 kamu memerankan Kamado Nezuko dalam serial “Kimetsu no Yaiba”.

Seri aslinya sangat menarik, grafiknya juga bagus sekali, aku yakin kalau ini akan jadi serial yang populer…. Tapi aku tidak menyangka akan sesukses ini, hahaha.

Apakah ada celah besar yang kamu rasakan?

Kakekku tidak begitu paham mengenai anime, jadi saku tidak bisa menjelaskan dengan baik hasil kerjaku sampai saat ini padanya. Jadi dengan banyaknya teman-temanku yang bilang kalau “Kimetsu” itu keren, Kakek juga bisa ikut bangga, hahaha. Katanya dia akan tampil dalam kompetisi karaoke dengan penampilan Tanjiro. Pokoknya, aku senang karena Kakek turut senang atas keberhasilanku. 

Berkat “Kimetsu” kamu juga tampil dalam berbagai program, ya.

Aku benar-benar tidak menyangka bisa tampil dalam acara “Shabekuri 007” yang aku tonton tiap minggu, hahaha. Sejak aku mulai memilih menjadi seiyuu, aku selalu hidup pokoknya dengan tujuan yang besar, tapi “Kimetsu” memperlihatkan sebuah puncak yang jauh melampaui ekspektasiku. Karena itulah “Kimetsu no Yaiba” menjadi sebuah serial yang istimewa bagiku.

Dan di saat yang sama, di tahun 2019 kamu memulai debut sebagai artis tunggal.

Yang paling sulit yang aku rasakan dalam menjadi artis adalah aku harus bernyanyi sebagai “diriku sendiri”. Sama seperti lagu karakter, aku harus bernyanyi sambil memerankan sesuatu yang cocok denganku. Makanya aku agak kebingungan di sana…. Namun akhir-akhir ini aku tidak terlalu fokus dengan hal itu dan mulai berusaha bernyanyi sambil memerankan peran yang ada dalam lagu tersebut secara alami, hahaha.

Itu sebabnya aktivitasmu sebagai penyanyi merupakan perpanjangan dari aktivitasmu sebagai seiyuu.

Benar. Tapi ada sesuatu yang jelas sekali berbeda…. Waktu kecil motivasi terbesarku dalam menggambar adalah “aku ingin membahagiakan orang lain”, dan aku paling senang melihat sosok semua orang bahagia melalui serial yang aku perankan sebagai seiyuu. Namun hebatnya artis itu, berbeda dengan seiyuu, mereka bisa berhubungan secara langsung dengan para pendukungnya. Selanjutnya, aku akan berjuang lebih keras lagi supaya bisa membalas semua orang yang suka dengan lagu-laguku.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *