Bentuk baru konser! Merasakan potensi konser online selama dua hari.
Pada tanggal 12 dan 13 September 2020 diadakan konser kedua dengan bentuk online live. Bagaimana konser online pertamamu?
Disiarkan langsung itu mengerikan…! Gak bisa berjalan lancar seperti biasanya, pengalaman konser yang biasanya juga gak begitu berguna, kesulitan dan kecemasan itu pasti ada walau sedikit. Kegelisahan saat konsernya lebih banyak dari biasanya. Tapi, tentu saja bukan hanya hal negatif semua. Kurasa ini jadi kesempatan bagus untuk melihat kesulitan dalam konser itu berkurang bagi mereka yang tidak bisa melakukan yang terbaik sebelumnya, dan bagi mereka yang tidak memberanikan diri sebelumnya. Itu juga kesempatan bagus untuk mengamati dengan seksama penampilan member lain tanpa terbawa arus konser! Kalau bagiku, ini bukanlah alternatif, melainkan bentuk baru dari sebuah konser. Kurasa konser online juga punya kelebihannya sendiri. Tapi kalau bisa semuanya mantap banget, deh! Walau ada yang harus diintropeksi, tapi dengan adanya tantangan baru, dan juga bertambahnya unit dan lagu baru, makanya kami dapat berusaha lebih maksimal.
Apakah kamu suka lagu barumu “LIKE IT! LOVE IT!” sebagai Yuki Setsuna?
Selama ini sisi asli dan konflik digambarkan di pertengahan, tapi pada lagu kali ini, Setsuna melampaui masalah yang ada dalam dirinya di bond episode SIFAS, tapi juga sebagai lagu yang diperuntukkan kepada mereka yang selama ini mendukungnya. Banyak lagunya yang secara keseluruhan bergenre rock, dan aku mencoba menekankan keceriaan serta senyuman Setsuna pada lagu “LIKE IT! LOVE IT!” ini. Saat tampil pun aku usahakan lebih banyak senyum, dan aku juga menampakkan keimutan dan kegemasan Setsuna dalam setiap kekerenannya, makanya kurasa aku dapat memperlihatkan daya tarik yang jauh berbeda dengan yang sebelumnya! Saat tampil pun, kali ini diadakan dengan menggunakan tangga dan pengeras suara.
Suara sorakan penggemar yang merupakan bagian dari penampilannya, tapi tiada saat konser.
“CHASE!” dibawakan pada hari kedua, ya.
“CHASE!” kali ini yang paling sesuai harapanku selama ini. Kalau membawa stamina dan teknikku, aku merasa tampil sesuai yang aku mau, bukan tampil dengan memaksakan diriku. Tapi, kayaknya gak bisa bertemu dengan para penggemar itu sedih banget jadinya. Jika kita dapat bertemu di lain kesempatan, aku ingin memberikan penampilan yang jauh lebih bagus daripada itu! Kalau dipikir-pikir sekarang, dulu waktu rekaman saja aku sudah sekuat tenaga…. Range nada dari bawah sampai atasnya itu cukup lebar, makanya lumayan sulit untuk menurunkannya. Kalau dulu teriakannya yang jadi sorotan di bagian reff terakhir itu pun gak ada, dan di endingnya ditampilkan gitar.
Saat melakukan rekaman, makanya lahir teriakan itu, ya.
Waktu itu aku bilang “Keren gak kalau di sini ada teriakan?”, terus dibalas “Kita coba saja…” Aku juga bilang “Kalau yang itu yang lebih keren, ayo, deh!”, dan akhirnya diputuskan begitu, wkwk. Tapi, aku gak nyangka kalau bakal kulakukan saat konser! Banyak kebetulan yang bertemu dan melahirkan bagian itu, dan sekarang kalau gak ada bagian itu rasanya pasti kayak ada yang kurang. Pas solo melodi di hari pertama, gak ada teriakan dengan skala tinggi, makanya para penggemar juga bilang “Kayak ada yang kurang”. Senang rasanya ,mengetahui bahwa hal itu menjadi bagian yang sangat penting baik bagiku maupun bagi para penggemar.
Aku yakin suara sorakan para penggemar merupakan hal penting untuk konser Setsuna, tapi pada konser kali ini hal itu tidak ada. Bagaimana pendapatmu terkait hal itu?
Satu kata yang mewakili Setsuna adalah “rock”, makanya aku memanasi para penonton dengan mengangkat tangan karena aku ingin menguasai dan mencengkram venue. Namun, dengan tidak adanya penonton di hadapanku, rasanya memang bikin gak karuan. Rasanya sedih, dan bagaimana caranya aku bisa memendam perasaan ini dalam diriku adalah sebuah perjuangan. Feeling tampil berkat suara teriakan para penggemar pasti ada, baik dalam diriku maupun teman-teman, makanya rasanya terasa ada yang kurang. Ini salah satu poin yang harus dibenahi. Ada suatu bagian yang kurang saat tidak ada suara teriakan para penggemar, dan itu yang membuatku sekali lagi sadar bahwa kehadiran mereka begitu penting. Aku juga ingin memberikan penampilan yang hanya bisa kulakukan saat konser, justru karena itu aku ingin konser diadakan. Mencoba-coba banyak hal, dan akhirnya aku dapat tampil di konser online sebagai Setsuna. Pada akhirnya, ini menjadi penampilan yang memuaskan.
Fokuslah pada sosok imut Setsuna! Unit stage AZUNA!
Setsuna tampil dengan sosok yang berbeda saat di stage AZUNA. Bagaimana pendapatmu mengenai itu?
Sudah pasti ada banyak keseruan saat tampil solo, namun di samping itu, tekanan dan kesepian juga mudah muncul. Tapi kalau unit, ada keringanan karena adanya member lain, jadi ada rasa ingin menikmatinya, ada rasa ingin menjadikannya sebuah kenangan tak terlupakan. AZUNA adalah unit dengan 3 anggota, tapi menurutku itu adalah jumlah yang pas untuk menggabungkan keunikan kami yang paling menonjol sambil menjaga harmoni kami. Dan kurasa itu terhubung dengan keseruan saat berdiri di atas panggung. Terus kostumnya jelas banget bukan yang bakalan dipakai Setsuna saat solo stage, ya! Hahaha. Makanya aku menyanyikannya dengan lebih imut dan ceria dibanding saat lagu solo. Walau masih Setsuna yang sama, tapi rasanya aku dapat melihat satu sisi lain lagi darinya.
Sosoknya lebih berkilau dan lebih idol dari biasanya, ya!
Aku sering ngobrol soal hal ini dengan dua member lain, Setsuna itu MC komik shounen, Ayumu itu MC komik shoujo, kalau Shizuku bukan MC tapi kayak heroine. Karena mereka bertiga punya aura yang ortodoks, makanya ada kesan unit yang berkilau-kilau layaknya idol. Tema AZUNA adalah “kotak mainan”, justru karena yang ingin mereka lakukan berbeda-beda, makanya mereka bisa memperlihatkan sebuah kesenangan sambil menghormati keinginan satu sama lain. Walau kali ini temanya adalah taman hiburan, tapi suatu hari nanti aku yakin akan ada hal yang keren yang kayak akting drama gitu mungkin. Ini adalah unit yang aku nantikan bagaimana ke depannya!
Setelah melihat sosok Kasumi, sekali lagi aku merasakan ada perasaan yang ingin kusampaikan.
Aku yakin kamu telah melewati banyak konser sejauh ini sebagai Nijigasaki, tapi apakah kamu merasakan perkembangan pada dirimu?
Jujur saja, aku gak nonton ulang stage-ku yang di Stellar Ball…, wkwk. Teriakanku, awalnya tidak keluar sama sekali karena tubuhku bergetar, aku tidak bisa tampil seperti yang kuharapkan gara-gara gugup dan kurang stamina, dan aku pun menangis menyesali itu. Jika membayangkan itu, caraku menghadapi Setsuna, menyalurkan perasaannya, tarian dan lagunya, semuanya kurasa lumayan berkembang. Walau tidak semuanya berkembang pesat, tapi secara garis besar, kekuatanku untuk berdiri di atas panggung meningkat. Ini adalah konser di mana aku bisa mengatakan pada diriku “Kamu sudah berjuang keras”, oleh karena itu selanjutnya aku ingin menciptakan panggung yang jauh, jauh lebih indah bersama dengan semua penonton. Omong-omong, ada adegan yang kali ini berkesan perkembangan bagiku….
Bolehkan kami mendengarnya lebih rinci soal itu?
Penampilan Mayuchi (Sagara Mayu) pada konser kali ini, bagiku secara pribadi sangatlah berkesan. Aku tahu ada sesuatu yang tidak memuaskan, tentu saja kalau orangnya sendiri berpikir begitu, pasti memang benar begitu adanya. Aku baru pertama kali melihat sosok Mayuchi menangis karena begitu kesal. Tapi, justru karena itu aku benar-benar merasakan kecintaannya pada Kasumi dan Love Live begitu besar. Kalau dari saat tampil itu sendiri, ada sesuatu yang tak dapat kamu lakukan secara sempurna, pasti akan membuatmu begitu kesal dan berat. Bahkan aku juga terganggu jika melakukan kesalahan, atau suaraku bergetar, makanya aku benar-benar paham apa yang dirasakan Mayuchi itu. Di sana, perasaannya yang begitu jujur terhadap Kasumi, dan perasaannya yang ingin menunjukkan seorang Kasumi kepada semua orang, sangat tersampaikan…. Love Live adalah projek di mana kami tumbuh bersama. Pasti ada ketakutan jika melakukan sebuah kegagalan, tapi punya “perasaan yang ingin disampaikan” adalah hal yang jauh lebih penting, dan setelah melihat sosoknya, sekali lagi aku sadar akan hal itu. Dia benar-benar selalu terlihat seperti Kasumi saat di panggung, dan kita seolah melihat Kasumi itu sendiri di tempat itu, ya. Aku sungguh sangat menghormatinya, dan itu jadi konser yang sangat berkesan bagiku. Yah, walau orangnya sendiri gak suka kalau dibilang kayak gitu….
Kapan pun, baik sebagai cast maupun sebagai seorang member, aku yakin sosok kalian yang menembus panggung pasti juga membekas di hati para penggemar. Kusunoki-san, panggung seperti apa yang ke depannya ingin kamu ciptakan untuk konser?
Sinkronisasi dengan video dan teknik tentu saja penting, tapi ke depannya aku ingin terus semakin dekat dengan perasaan Setsuna. Selain itu, justru karena aku terus berkali-kali mengulanginya, aku ingin selalu memperbaharui diriku yang lama agar aku tidak mengatakan “Lebih bagus yang sebelumnya”. Salah satu kelebihan lagu Setsuna adalah sempurna dengan adanya penonton. Tapi, aku ingin mengasah penampilanku agar dapat dinikmati mau bagaimanapun bentuk konsernya. Untuk konser ketiga, aku yakin ada yang baru mengetahui Nijigasaki dari anime, makanya dengan bersatu dengan semua member, aku harus menunjukkan keimutan dan kekerenan, serta pesona Nijigasaki pada mereka!
Yang terakhir, tolong berikan pesanmu untuk para penggemar kalian.
Akhirnya Nijigasaki menjadi anime, dan kurasa ini adalah saat penting untuk memperlihatkan ekspresi member kepada mereka yang selama ini mendukung Nijigasaki, maupun kepada mereka yang baru mendukung Nijigasaki. Aku juga ingin mereka yang baru, semakin mencintai Nijigasaki, dan untuk mereka yang sudah lama mendukung Nijigasaki, aku senang apabila kalian memberitahu daya tarik Nijigasaki dan menyambut mereka, bersama kita mekarkan Nijigasaki! Kami juga akan berjuang keras agar dapat dicintai oleh kalian, dan tentu kami juga akan berjuang agar kalian juga lebih dapat menikmati waktu yang agak sulit ini. Aku mohon dukungan kalian!
I don’t think the title of your article matches the content lol. Just kidding, mainly because I had some doubts after reading the article.